Posting Informasi Mudik Disini

Monday 24 August 2009

Mudik lewat Jalur Selatan Jateng, lebih lancar dan mulus

Jalur lintas selatan Jawa Tengah siap digunakan untuk menghadapi musim mudik Lebaran 2009 ini. Sejumlah ruas yang selama ini menjadi simpul kemacetan mulai diperbaiki dan diperlebar, namun demikian, sebagian besar jalur ini masih berupa dua lajur.

Penambalan jalan di jalur selatan mulai dilakukan sejak dua bulan lalu. Keseluruhan perbaikan ditargetkan tuntas sebelum masa mudik Lebaran mulai.

Simpul kemacetan utama di jalur selatan selama adalah di sejumlah lintas rel kereta api. Di jalur yang melalui Cilacap-Kebumen ada dua perlintas KA sebidang yang paling rawan macet, yakni Perlintasan Sumpiuh dan Karanganyar.

Khusus untuk perlintasan KA Sumpiuh, Dinas Bina Marga Jateng telah melebarkan jalur tersebut menjadi 10 meter dari semula delapan meter. Pelebaran jalur tersebut sepanjang 100 meter.

Kepala Perwakilan Bina Marga Jateng wilayah Cilacap, Priyono mengatakan, pelebaran jalan di dekat perlintasan KA Sumpiuh sangat penting untuk mengurai kemacetan di jalur selatan. Pada masa Lebaran, perlintasan ini akan sering dilewati KA, sementara di jal an raya padat dengan kendaraan bermotor. Akibatnya, pada saat KA lewat kerap terjadi antrian kendaraan yang sangat panjang sehingga menciptakan kemacetan. "Jalannya sekarang sudah lebih lebar sehingga lebih lega," ujarnya.

Arus mudik dari wilayah barat melalui jalur selatan Jateng umumnya berasal dari dua arah, yakni dari arah Brebes-Banyumas, dan dari arah Ciamis-Cilacap. Karena itu, perbaikan jalan pun dilakukan di dua jalur tersebut.

Saat ini, perbaikan jalur alternatif dari arah Banyumas-Cilacap sudah selesai, khususnya lewat Ajibarang-Wangon. Jalur ini sangat penting untuk memecah arus lalu lintas dari arah Brebes yang melalui jalur utama lewat Purwokerto-Rawalo, atau Purwokerto-Sokaraja.

Namun demikian, lebar jalur rata-rata masih belum bertambah. Hampir semua jalan di jalur selatan lebarnya hanya enam meter sehingga hanya terdiri atas dua lajur. Kondisi jalan tersebut selain hanya mampu menampung sedikit kendaraan, juga mengundang kerawa nan kecelakaan lalu lintas. Pengendara sepeda motor sangat rawan terserempet karena harus berbagi dengan kendaraan roda empat, truk, dan bus.

Jalan di jalur selatan ini memang relatif sempit kalau dibanding di jalur utara. Mungkin karena di sini lebih sepi. Tapi seharusnya pemerintah juga memikirkan ke depannya. Kan nanti pasti ramai, mengapa tak dilebarkan saja sekarang, ujar Slamet Suntoro (49), salah seorang pengusaha armada truk di Wangon, Cilacap.

Kalau jalan di jalur selatan makin baik, tambah, Slamet, kepadatan di jalur utara pun bisa dikurangi. Selain itu, perningkatan kualitas jalan akan mendorong pembangunan di wilayah selatan. Jangan hanya pas mau Lebaran jalan baru diperbaiki, tandas dia.

roelscape.com via kompas.com


--

Posted via email from Informasi Arus Mudik